Serang – Data kependudukan berperan sangat vital di berbagai aspek pembangunan nasional. Hal tersebut disampaikan Direktur Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Akhmad Sudirman Tavipiyono saat manjadi narasumber dalam peringatan Hari Kependudukan Dunia Tahun 2024 di Kantor Gubernur Banten, Serang, Senin (29/07/2024).
Dalam sesi Talkshow Hari Kependudukan Dunia, selain Direktur Tavipiyono hadir sejumlah narasumber yakni Deputi Advokasi, Penggerakan Informasi BKKBN, dan Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas.
Direktur Dafdukcapil Kemendagri ini menyampaikan, tujuan penyelenggaraan administrasi kependudukan adalah menyediakan data dan informasi, menjadikan data penduduk sebagai dasar rujukan semua sektor publik, dan tentunya pelayanan yang non-diskriminatif.
“Data kependudukan Indonesia yang dikeluarkan Ditjen Dukcapil pada Semester I Tahun 2024 sebesar 282.477.584 jiwa. Sedangkan output layanan adminduk ada 20 jenis dokumen kependudukan,” jelas Tavip.
Berdasarkan Pasal 58 Ayat (4) UU Adminduk No. 24 Tahun 2013, data kependudukan digunakan untuk semua keperluan pelayanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi serta penegakan hukum dan pencegahan kriminal.
Direktur Tavip menyampaikan, Ditjen Dukcapil sudah membangun aplikasi M-Sink (Monitoring Sistem Integrasi Data Kependudukan) untuk mengelola perubahan data penduduk lahir-mati-pindah-datang yang bisa diberikan kepada kementerian/lembaga (K/L) untuk updating dan pemadanan data berkelanjutan.
“Hingga kini sudah ada 17 K/L yang bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil menggunakan m-SINK, yaitu: Kemensos, BKKBN, BPN, Ditjen Pajak, Kementan, BPJS-TK, BPJS-Kes, BKPM, KPU, Kemenkes, TNP2K, BKN, Polri, Kemendikbud-Dapodik, PLN, Kemenag, dan Kemenkop-UKM,” ungkap Tavip.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan tujuan peringatan Hari Kependudukan Dunia adalah meningkatkan kesadaran bagi masyarakat di muka bumi untuk membatasi populasi dengan langkah kecil seperti program KB (Keluarga Berencana) yang diterapkan di Indonesia.
Untuk itu Hasto Wardoyo menilai betapa pentingnya data kependudukan inklusif yang akurat dan dapat diandalkan seperti yang dimiliki Ditjen Dukcapil Kemendagri.
“Data inklusif sangat penting digunakan sebagai alat untuk meningkatan kemajuan bagi semua orang termasuk komunitas terpinggirkan,” kata Hasto Wardoyo.
Lanjut Hasto Wardoyo menyampaikan, saat ini Indonesia sedang mencapai bonus demografi. “Kekuatan bonus demografi Indonesia saat ini sama dengan negara Jepang pada tahun 1950,” ungkap Hasto Wardoyo.
Hal senada disampaikan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar saat membuka acara. Pj. Gubernur Banten mengatakan, data kependudukan adalah hal mendasar dalam aktivitas pembangunan. Karena orientasi pembangunan itu adalah mensejahterakan masyarakat.
“Pertumbuhan penduduk yang luar biasa kalau tidak ditatakelolakan dengan baik maka bisa menjadi problem dunia. Oleh karenanya secara internasional Hari Kependudukan itu diperingati di berbagai belahan dunia untuk mencapai kesejahteraan bersama.”
Acara dihadiri aparat pemerintah daerah Provinsi Banten, perwakilan Bappenas, Kementerian Kesehatan, dan kelompok disabilitas serta asosiasi pekerja kesehatan. (red)